Kajian Biaya dan Manfaat
123
Cepat atau lambat, akan tiba masa di mana seorang pengelola teknis TI akan diminta Aptika untuk mengisi formulir isian terkait aplikasi yang ia kelola. Dalam meta data aplikasi yang dihimpun dari berbagai sumber, ada banyak sekali meta data aplikasi yang perlu diisi. Semakin lengkap, aktual dan faktual isian, maka semakin transparan dan matanglah pengelolaan teknis aplikasi yang dikelola pengelola teknis aplikasi. Salah satu meta data aplikasi yang perlu diisi pengelola teknis yakni kajian biaya dan manfaat. Tulisan ini akan memaparkan secara ringkas kerangka kerja atau daftar isi terkait kajian biaya dan manfaat dalam cakupan pengelolaan aplikasi informatika.
Kerangka kerja atau daftar isi kajian biaya dan manfaat dapat mengacu namun tidak terbatas kepada kerangka berikut.
1. Pendahuluan
1.1 Tujuan Kajian
1.2 Ruang Lingkup Kajian
1.3 Metodologi Kajian
2. Deskripsi Proyek atau Kegiatan
2.1 Nama dan Lokasi Proyek
2.2 Rincian Proyek
2.3 Kegiatan yang Akan Dilaksanakan
2.4 Waktu Pelaksanaan
3. Analisis Biaya
3.1 Identifikasi Biaya
3.1.1 Biaya Investasi
3.1.2 Biaya Operasional
3.1.3 Biaya Pemeliharaan
3.2 Estimasi Biaya
3.3 Analisis Sensitivitas Biaya
4. Analisis Manfaat
4.1 Identifikasi Manfaat
4.1.1 Manfaat Ekonomi
4.1.2 Manfaat Sosial
4.1.3 Manfaat Lingkungan
4.2 Estimasi Manfaat
4.3 Analisis Sensitivitas Manfaat
5. Perbandingan Biaya dan Manfaat
5.1 Perhitungan Rasio Biaya-Manfaat
5.2 Analisis Net Present Value (NPV)
5.3 Analisis Internal Rate of Return (IRR)
6. Risiko dan Mitigasi
6.1 Identifikasi Risiko
6.2 Analisis Dampak Risiko
6.3 Strategi Mitigasi
7. Kesimpulan dan Rekomendasi
7.1 Kesimpulan
7.2 Rekomendasi Tindak Lanjut
8. Lampiran
8.1 Tabel dan Grafik
8.2 Dokumen Teknis dan Legal
9. Daftar Pustaka
9.1 Referensi Buku dan Jurnal
9.2 Peraturan dan Kebijakan Terkait
Dalam penulisannya, gaya penulisan kajian biaya dan manfaat nampak serupa namun tak sama dengan gaya penulisan kerangka acuan kerja, laporan pembuatan / pengembangan perangkat lunak dengan referensi Software Development Life Cycle (SDLC), skripsi TI konsentrasi penjurusan (Rekayasa Perangkat Lunak) RPL.
Persamaannya yakni sama-sama karya tulis ilmiah. Perbedaannya ada pada konsentrasi pembahasan. Kajian biaya dan manfaat lebih berfokus kepada anggaran dan manfaat, sedangkan SDLC lebih berfokus kepada siklus pembuatan / pengembangan aplikasi.
Dalam konteks himpunan pada matematika dasar, maka rangka kajian biaya dan manfaat ada yang beririsan dengan rangka laporan pembuatan / pengembangan aplikasi (SDLC). Maka penggabungan kerangka yang tidak saling beririsan merupakan opsi oleh entitas yang melakukan penyusunan dokumen.
Terkait pilihan untuk menggabungkan kerangka yang tidak saling beririsan. Dalam praktiknya, tidak ada yang benar-benar salah, atau benar-benar benar dalam konteks penyusunan pendokumentasian kajian biaya dan manfaat, kecuali memang telah ada aturan yang mewajibkan bahwa aturan yang harus diikuti adalah aturan spesifik, tidak boleh mengambil referensi lain, tidak boleh digabung dengan laporan pembuatan / pengembangan aplikasi (SDLC), yang mana output dokumen laporan kajian biaya dan manfaat secara spesifik harus memiliki uraian rangka yang wajib dipaparkan minimal 1, 2, 3 dan seterusnya.
Referensi
- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
- Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.
- Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Pedoman Umum Penyusunan Kajian Kelayakan.
- Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 190 / PMK.01 / 2018 Tentang Pedoman Penyusunan dan Pengelolaan Anggaran.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 / PRT / M / 2017 Tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Biaya dan Manfaat dalam Kegiatan Pembangunan Infrastrukur;
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2001 Tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan.