Solusi Layanan Hosting Pemerintah
156
Fitur-fitur layanan berbasis elektronik, merupakan pengisi layanan berbasis elektronik. Layanan berbasis elektronik merupakan core-value dari aplikasi. Aplikasi multi-platform dengan learning-curve yang pendek dan rendah untuk dapat dipelajari, dimengerti dan di-develop, lumrahnya aplikasi web. Aplikasi web, berdiri di atas web server. Web server berdiri di atas sistem operasi server. Sistem operasi server berjalan dalam pusat data dan diakses melalui jaringan komputer. Pusat data dan jaringan komputer merupakan cakupan infrastruktur TI. Panjangnya rangkaian layanan untuk menaruh aplikasi web tersebut dapat disingkat dengan istilah layanan web hosting. Lantas Apa solusi layanan hosting aplikasi pemerintah di tengah-tengah tantangan dan intaian VUCA? Tentu jawaban atas hal ini harus sederhana walaupun realisasinya tidak mudah untuk direalisasi stakeholder pada ambang batas kapasitas tertentu.
Bilamana kita ingin mencari layanan hosting terbaik, maka cukup memasukkan kata kunci "hosting terbaik indonesia" pada textfield pencarian dari search engine lalu kemudian tekan tombol Enter. Maka pada page rank dari search engine, akan tampil etalase tautan website dengan SEO yang baik.
Kita dapati pada etalase tersebut tautan menuju artikel dengan muata review layanan hosting terbaik dan atau tautan menuju laman penyedia layanan hosting yang telah cukup matang dari sisi pengalaman dan tata kelola layanan TI.
Mengapa tidak kita dapati pada page rank dengan kata kunci "hosting terbaik indonesia" tersebut tautan menuju layanan hosting pemerintah?
Apa solusi atas permasalahan pencarian layanan hosting sebagai pondasi aplikasi pemerintah berdiri?
Berikut ini hal-hal yang dapat menjadi referensi atas pemenuhan kebutuhan dan ekspektasi jajaran Pengelola Teknis TI untuk suatu operasi yang memadai berkenaan layanan hosting.
1. Up Time
Layanan ada, untuk dapat diakses. Prinsip kebutuhan akan ketersediaan layanan TI hanya sesederhana itu. Bagaimana bila layanan ada, penyedianya dari stakeholder sendiri, tidak digantungkan ke pihak lain, namun kita sendiri tidak bisa melakukan akses untuk mengelola layanan? Hal ini dapat disebabkan oleh banyak hal, semisal
- stabilitas internet yang dapat dipengaruhi oleh keperluan untuk FO cut, maintain infrastruktur TI, penganggaran, dsb;
- capaian standar tier / mitigasi risiko kelistrikan pusat data;
- denial of service;
- perubahan konfigurasi di luar sepengetahuan atau persetujuan administrator sistem;
- take down domain sebab terinfeksi malware;
- dsb.
Potensi-potensi permasalahan tersebut dapat dimitigasi dengan strategi yang mencukupi agar kebutuhan dan ekspektasi dalam cakupan operasi layanan berbasis elektronik dapat terakomodir.
Stabilitas internet yang disebabkan faktor geografis dan anggaran dapat dicari jalan penyelesaiannya dengan mencari jalan kerja sama dengan penyedia layanan TI yang secara geografis lebih menjanjikan stabilitas dan beban biaya yang lebih menguntungkan pemerintah. Maka arahnya yakni lebih kepada Operations Level Agreement (OLA) dengan penyedia IaaS yang handal dan memiliki standar tier yang telah teridentifikasi jika pemerintah hendak menyediakan layanan hosting. Ini juga menjadi solusi bilamana ada permasalahan dalam konteks tier yang tidak teridentifikasi atau tidak ada capaian standar tier.
Denial of service (DOS) dapat diminimalisir dampak negatifnya dengan pemilihan penyedia layanan TI dengan kapital anti DDOS.
Perubahan konfigurasi di luar sepengetahuan atau persetujuan administrator sistem merupakan permasalahan transparansi tata kelola pemerintah. Optimalisasi transparansi dapat dengan menyediakan kebijakan berkenaan aktor penanganan sistem. Bilamana seluruh aktor yang tertulis pada kebijakan tidak dapat menjelaskan dengan gamblang hal-hal teknis berkenaan insiden siber sebagaimana dimaksud, maka kebutuhannya telah sampai kepada belanja atau pengadaan SDM dengan kapasitas keamanan siber dengan kompetensi IT forensik yang baik, dengan skill-set penyempurna yakni kemampuan komunikasi yang baik agar seluruh pihak yang terdampak dan terlibat atas suatu insiden siber, mendapatkan informasi yang faktual dan dapat dimengerti dari sisi teknis untuk mencegah aneka interpretasi yang menyimpang atas ketidakjelasan penyampaian informasi.
Take down domain secara sepihak dari sisi pemerintahan sebab terinfeksi malware sangat mungkin terjadi. Ini dapat terjadi bilamana dalam penerapannya, DMZ atau firewall atas DC tidak memiliki kematangan cukup dalam melakukan training dan penanganan ancaman siber, khususnya malware, ini dapat diperparah dengan tidak adanya fitur bawaan malware scanner atas penyelenggaraan layanan hosting. Maka tidak ada obat yang lebih mujarab atas hal-hal ini kecuali pemilihan supervisi yang baik dan berpengalaman atas pengelolaan DC dan atau layanan hosting, yang mengerti standarisasi berkenaan keamanan, DC, manajemen / mutu layanan TI, pelayanan pengguna / pelanggan. Dari SDM, akan lahir sebuah hasil riset beserta hipotesis dan berlanjut kepada proses dengan dasar kebijakan dan terdokumentasikan pada SOP, dan bermuara pada implementasi teknologi yang memiliki standarisasi internasional.
2. Portal Layanan Hosting
Di awal sempat disinggung terkait mengapa tidak ditemukan layanan hosting pemerintah pada page rank dengan kata kunci "hosting terbaik indonesia". Bisa jadi permasalahannya adalah memang tidak ada portalnya. Bagaimana search engine dapat menampilkan pada etalase satu baris item katalog atas ketiadaan? Tentu ini suatu kemustahilan.
Layanan hosting memerlukan portal publikasi untuk memberitahukan dunia bahwa di suatu tempat ada badan publik yang menyediakan layanan hosting. Bahwa layanan hosting itu memang ada. Bahwa katalognya mencakup kepada IaaS, PaaS, SaaS, dan seterusnya. Bahwa untuk dapat menggunakan layanan tersebut, dapat dengan klik tautan ini, kemudian klik itu, dan seterusnya. Bahwasanya layanan hosting yang disediakan bukan layanan pergerakan ilegal atau rahasia, karena dideklarasikan secara terang-terangan, memiliki portal web, dan dari sisi akuntabilitas serta persaksian, dapat diakses semua individu tanpa memerlukan privilege lingkar oligarki atau feodalis tertentu, dan seterusnya.
3. User Tenant
Setelah portal layanan hosting dapat ditemukan melalui internet, maka tiba gilirannya Pengelola Teknis TI yang telah terverifikasi (dan telah memiliki satu set akuntabilitas yang menjabarkan bahwa Pengelola Teknis TI tersebut memiliki kapasitas penanganan DevOps) dalam sistem Aptika untuk dapat mengakses laman dashboard dengan sejumlah fitur operasi layanan komputasi awan pada workspace tersebut. Tentunya atas akun personal, bukan satu akun untuk privilege semua pengelola teknis. Maka secara personal yang memiliki kesadaran, pengguna dapat mengakses SIEM, dapat melihat laman terkait malware, memiliki opsi untuk backup / restore sistem, reset SSH, reset sistem, dan seterusnya. Dalam hal ini, tidak ada proses antrian penanganan hosting yang diperlukan hanya untuk pengadministrasian operasi layanan komputasi awan tingkat dasar.
4. 24 / 7 Online Help Desk
Satu ikon chat pada pojok tampilan portal layanan hosting maupun laman user tenant yang ditenagai chatbot yang telah di-training serta sejumlah SDM yang memiliki jadwal 'ronda' hingga layanan pelanggan genap 24 jam sehari 7 hari seminggu dilayani chatbot dan SDM. Hal tersebut sangat membantu pelanggan-pelanggan yang tersesat untuk kembali ke jalan yang benar dalam pengoperasian layanan komputasi awan.
5. Dokumentasi
Satu laman web yang berisi tulisan yang tidak terlalu panjang, bisa jadi sangat efektif untuk mengakhiri kesulitan besar dan sakit kepala pelanggan dalam penanganan operasi siber. Oleh karenanya IT support dengan kapasitas konten kreator, menjadi sangat bernilai untuk pelayanan pelanggan. Baik IT support pada bidang urusan infrastruktur TI, keamanan informasi dan persandian, maupun aplikasi informatika, dan bidang urusan lain pada cakupan TI.
Pola-pola solusi-solusi di atas merupakan pola yang dapat kita dijumpai pada layanan hosting profesional, dan hal-hal dari yang terkesan pelik bagi rata-rata orang berkenaan dengan itu merupakan sebuah kenormalan pada lingkungan profesional.
Namun jika solusi-solusi di atas bukan kenormalan, atau bahkan merupakan beban berat jika diembankan kepada kapasitas pemerintah, maka tidak ada alternatif lain yang lebih baik selain kembali ke kata kunci pencarian "hosting terbaik indonesia", dan mengarahkan Tld *.go.id ke ekosistem yang sudah berpengalaman serta siap melayani kebutuhan dan ekspektasi jajaran Pengelola Teknis TI pada umumnya di Indonesia.